Persepsi ku akan buku mulai berubah ^_^
Dulu (ketika otakku masih belum bekerja maksimal ^_^) aku memberikan dua defenisi yang berbeda akan buku. Mungkin akan mengherankan bagi kalian. Yah aku akui bahwa hal mungkin agak aneh dan cenderung tidak cukup ilmiah. Tapi inilah yang terjadi padaku selama waktu yang cukup lama.
Menurutku (dulu) ada dua jenis buku dan terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara keduanya. Aku bahkan memberikan dikotomi yang jelas akan perbedaannya.
Dua jenis buku yang akan kusebutkan nanti mungkin sudah sering kita dengar dan kita ketahui dengan pasti bagaimana dia. Namun akan ada hal yang menurutku patut untuk kubagi dengan kalian.
Pertama, buku yang sifatnya nonfiksi. Buku ini biasa ku sebut sebagai “buku pelajaran”, yah karena memang isinya pasti bermaksud memberikan informasi atau pengajaran bagi pembacanya. Buku ini biasanya disajikan dalam bentuk yang kurang menarik (menurutku,.. dulu..), mulai dari judul, gambar sampul, jenis kertas yang digunakan, terutama isi yang disajikan. Menurutku buku ini tidak untuk dibaca seluruhnya. Buku ini jenis ini menurutku hanya dibaca sesuai kebutuhan saja, pada halaman-halaman tertentu saja. Misalnya untuk menjawab pertanyaan essay, atau dihafalkan beberapa baris tertentu untuk mengisi kertas ujian, atau sekedar mengutip beberapa kalimat untuk mempertebal halaman makalah. Yah itulah tanggapanku tentang jenis buku yang satu ini, yang membuatku malas untuk membacanya.
Kedua, buku fiksi. Buku favoritku, hingga saat ini. Dan tentunya menjadi buku bacaan hampir semua orang, tidak termasuk mereka yang selalu memandang sebelah mata pada cerita-cerita fiksi. Membaca buku fiksi tentunya berbeda dengan membaca buku nonfiksi. Buku fiksi harus dibaca dari awal hingga akhir, dari halaman yang satu ke halaman selanjutnya. Yah tentu saja karena ceritanya menarik dan menjadi satu kesatuan yang saling berangkai.
Namun sekarang persepsi berbeda muncul di kepalaku mengenai buku-buku nonfiksi. Memang jenis buku ini agak membosankan, namun jika dilihat dan dibaca lebih mendalam ada hal yang menarik di dalamnya. Bahwa sejarah, kejadian-kejadian menakjubkan, tokoh-tokoh spektakuler, hingga kata-kata yang membangkitkan semangat, bahkan prediksi masa depan dituangkan oleh penulis-penulis buku-buku nonfiksi. Hal ini lah yang mengubah persepsiku akan jenis buku ini. Yang kemudian terjadi (saat ini) aku mulai menggemari membaca buku nonfiksi. Walaupun isinya bukan sebuah “cerita”, tapi sekarang aku merasa buku ini harus dibaca secara keseluruhan karena isinya yang lumayan baik. Walapun pada kenyataannya hanya beberapa halaman saja yang terselesaikan setiap kali membacanya. Masih sangat berbeda dengan membaca buku fiksi, yang hanya membutuhkan waktu tiga hari untuk menghabiskan 700 halaman, karena ceritanya yang membuat addicted. Tapi ini menurutku suatu kemajuan (untukku). Setidaknya aku tidak lagi membaca setengah-setengah atau sekedar mengutip beberapa kata dari buku-buku nonfiksi.
Definisi yang kutuliskan ini hanya anggapan pribadiku saja, terlepas dari apa yang kalian pikirkan. Terus membaca dan gunakan hak berargumen sebaik-baiknya, salah satunya dengan menulis.. ^_^
17112009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar